Kamis, 30 Juni 2011
Mekar
Arti Bunga dan Warnanya
Say it with flowers, itulah ungkapan yang sering kita dengar untuk mengungkapkan sesuatu pada seseorang.
Bungalah yang selalu mewakili perasaan kita terhadap seseorang yang kita kasihi dan membuatnya sangat berarti dalam hidup Anda.
Selama beberapa waktu orang mengelompokan bunga sesuai dengan artinya.
Bunga juga bisa kita manfaatkan dan menolong kita sebagai wakil untuk mengungkapkan perasaan yang tak mampu disampaikan lewat kata-kata.
Ada berbagai macam jenis bunga dan setiap bunga memiliki arti tersendiri, contohnya :
BUNGA ANGGREK
Cinta, cantik, Chinese symbol untuk banyak anak
BUNGA AKASIA cintayang terpendam, cinta suci, atau kecantikan
BUNGA ANYELIR ( CARNATION)
Pink : Aku tidak akan melupakanmu
Merah : Aku menginginkanmu , rasa kagum
Warna Solid : Ya
Bergaris : Tidak, penolakan
Kuning : Penolakan , kamu mengecewakanku
Putih : pure love , “good luck” (bila diberikan pada wanita) , manis dan cantik
BUNGA ASTER
Symbol cinta, keindahan, dan kecantikan
BUNGA CATTLEYA
Dewasa
BUNGA CHRYSANTHEMUM
Merah : Cinta
Putih : Kejujuran / kebenaran
Kuning : Rasa sayang , kegembiraan , optimisme
BUNGA DAISY
Kesucian , kesetiaan
BUNGA LILY
Suci , manis, sederhana, rapuh, cantik
BUNGA MAWAR
Pink : Sayangku, rasa kagum , kebahagiaan; “percayalah padaku”, terimakasih
Merah : Cinta , cantik , aku cinta padamu , rasa hormat , keberanian
Kuning : Awal baru , kegembiraan , persahabatan ( dulu mawar kuning berarti ketidaksetiaan, cemburu)
Putih : Cinta Sejati, lugu
Jingga :Keinginan, antusiame
Peach : Manis, rasa terimakasih, apresiasi, kekaguman, simpati
Ungu : Keunikan , cinta pada pandangan pertama
Merah dan Putih : Simbol penyatuan
Merah dan Kuning : Ucapan selamat
Kuning dan Jingga : Semangat
BUNGA TULIP
Cinta yang Sempurna
Merah : percayalah padaku , deklarasi cinta
Kuning : cinta yang tidak ada harapan
Dua warna : mata yang indah
Tiap-tiap bunga dengan warna berbeda bisa diinterpetasikan secara keilmuan bahkan tradisional.
Tradisional:
1. Merah: melambangkan romantis
2. Kuning: melambangkan persahabatan
3. Putih: melambangkan penghormatan
4. Peach: melambangkan tanda terima kasih
5. Merah muda: melambangkan penghargaan
6. Oranye: melambangkan api semangat
7. Ungu: melambangkan cinta pada pandangan pertama
Keilmuan:
Sedangkan jika dibedakan dari segi keilmuan, warna diketahui bisa membawa efek ke dalam pikiran. Jadi, sebuah warna bisa mempengaruhi kesenangan, tekanan dalam tubuh, membawa energi, atau bersifat menenangkan.
Bunga juga bisa digunakan sebagai pengobatan. Misalnya:
1. Hitam: bisa menimbulkan tenaga, percaya diri, dan meningkatkan kemampuan
2. Biru: memberikan ketenangan dalam pikiran dan jiwa. Warna ini juga bisa menurunkan tekanan darah tinggi
3. Merah: digunakan untuk memacu semangat dan pembangkit gairah
4. Hijau: memberikan relaksasi pada pikiran dan tubuh
5. Ungu: menimbulkan rasa tenang dan damai
6. Merah muda: memberikan ketenangan
7. Kuning: mencerminkan energi dan menyebarkan cahaya
Selasa, 28 Juni 2011
balck and roses
Rasa benci itu manusiawi… Cara ngungkapinnya pun berbeda-beda, ada yang diungkapkan langsung, ada juga yang hanya dipendem sendiri. Nah, daripada capek hati, rasa benci itu juga bisa diungkapkan dengan mengirim bunga warna hitam.
Kamis, 23 Juni 2011
Perkenalan
- Izinkan aku membaca nada-nada di dalam jiwamu, untuk kunyanyikan saat kau mungkin sudah lupa lirik-liriknya.
- Katanya orang bisa jadi bodoh karena cinta, tapi aku ngga peduli itu. Aku cuma mikir, betapa bodohnya mantanmu, yang berhenti mencintaimu.
- Kau begitu kucinta, hingga ketika bersamamu mati seperti bisa kutunda, dan tanpamu, hidup serasa tiada guna.
- Senyummu seperti sebuah undangan buat imajinasiku, untuk terbang sejauh-jauhnya, berkembang seliar-liarnya.
- Aku tak pernah tau kebahagiaan sesungguhnya, sampai ketika aku mendapatkan cintamu. Dan aku tak pernah tau derita sebenarnya, sampai aku kini kehilangan itu. Terima kasih telah mengenalkanku pada kedua rasa yang tak akan kulupa.
- Jika aku ngga bisa mencintaimu seperti yang kamu inginkan, bukan berarti aku ngga mencintaimu dengan semua yang kupunya.
Ketulusuan Hati
Perkenalan............................
Mengenalmu adalah suatu anugerah
Menyakitimu adalah suatu larangan
Mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan
Meninggalkanmu adalah suatu kebodohan
Mengenalmu adalah suatu anugerah
Menyakitimu adalah suatu larangan
Mendampingi hidupmu adalah suatu kebahagiaan
Meninggalkanmu adalah suatu kebodohan
Rabu, 22 Juni 2011
Ungkapan Cinta
mawar orange menggambarkan hasrat cinta serta ungkapan yang sebenarnya..........
mawar hijau menggambar kan kesejahteraan serta kedamaian dalam menjalin hubungan yang romantis..........
Pilih mana.............????
kunjungi website///www. hertimaniez.com
mawar merah menggambarkan perasaan sayang kepada kekasih ataupun pacar ini sering dipakai untuk mengukapkan perasaan kita selamat mencoba
mawar hijau menggambar kan kesejahteraan serta kedamaian dalam menjalin hubungan yang romantis..........
Pilih mana.............????
kunjungi website///www. hertimaniez.com
mawar merah menggambarkan perasaan sayang kepada kekasih ataupun pacar ini sering dipakai untuk mengukapkan perasaan kita selamat mencoba
ini aku persembahkan untuk mu
Add caption |
- Bila seorang wanita mengatakan dia sedang bersedih,tetapi dia tidak meneteskan airmata,itu berarti dia sedang menangis di dalam hatinya.
- Bila dia tidak menghiraukan kamu setelah kamu menyakiti hatinya,lebih baik kamu beri dia waktu untuk menenangkan hatinya sebelum kamu menegur dengan ucapan maaf.
- Wanita sulit untuk mencari sesuatu yang dia benci tentang orang yang paling dia sayang (karena itu banyak wanita yang patah hati bila hubungannya putus di tengah jalan).
- Jika sorang wanita jatuh cinta dengan seorang lelaki,lelaki itu akan sentiasa ada di pikirannya walaupun ketika dia sedang dengan lelaki lain.
- Bila lelaki yang dia cintai merenung tajam ke dalam matanya,dia akan cair seperti coklat!! Wanita memang menyukai pujian tetapi selalu tidak tahu cara menerima pujian.
- Jika kamu tidak suka dengan gadis yang menyukai kamu setengah mati,tolak cintanya dengan lembut,jangan kasar karena ada satu semangat dalam diri wanita yang kamu tak akan tahu bila dia telah membuat keputusan,dia akan melakukan apa saja.
- Jika seorang gadis sedang menjauhkan diri darimu setelah kamu tolak cintanya,biarkan dia untuk seketika.
- Jika kamu masih ingin menganggap dia seorang kawan,cobalah tegur dia perlahan-lahan. Wanita suka meluahkan apa yang mereka rasa.Musik,puisi,lukisan dan tulisan adalah cara termudah mereka meluahkan isi hati mereka.
- Jangan sesekali beritahu kepada perempuan tentang apa yang membuat mereka langsung merasa tak berguna.
- Bersikap terlalu serius bisa mematikan mood wanita.
- Bila pertama kali lelaki yang dicintainya sedang diam memberikan respon positif,misalnya menghubunginya melalui telepon,si gadis akan bersikap acuh tak acuh seolah-olah tidak berminat,tetapi sebenarnya dia akan berteriak senang dan tak sampai sepuluh minit,semua teman-temannya akan tahu berita tersebut.
- Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita.Jadi jangan senyum sembarangan kepada wanita.
- Jika kamu menyukai sorang wanita, mulailah dengan persahabatan.Kemudian biarkan dia mengenalmu lebih dalam.
- Jika sorang wanita memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak keluar,tinggalkan dia karena dia memang tak berminat denganmu.
- Tetapi jika dalam waktu yang sama dia menghubungimu atau menunggu panggilan darimu,teruskan usahamu untuk memikatnya.
- Jangan sesekali menebak apa yang dirasakannya.Tanya dia sendiri!!
- Setelah sorang gadis jatuh cinta,dia akan sering bertanya-tanya mengapa aku tak bertemu lelaki ini lebih awal.
- Kalau kamu masih mencari-cari cara yang paling romantis untuk memikat hati sorang gadis,bacalah buku-buku cinta.
- Bila setiap kali melihat foto bersama,yang pertama dicari oleh wanita ialah siapa yang berdiri di sebelah buah hatinya,kemudian barulah dirinya sendiri.
- Mantan pacarnya akan selalu ada di pikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa di hatinya!!
- Satu ucapan ‘Hi’ saja sudah cukup menceriakan harinya.
- Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasa dan lalui.
- Wanita paling benci lelaki yang berbaik-baik dengan mereka semata-mata untuk menggaet kawan mereka yang paling cantik.
- Cinta berarti kesetiaan, jujur dan kebahagiaan tanpa syarat.
- Semua wanita menginginkan seorang lelaki yang dicintainya dengan sepenuh hati.
- Senjata wanita adalah airmata!!
- Wanita suka jika sesekali orang yang disayanginya memberi surprise buatnya (hadiah, bunga atau sekadar kata-kata romantis).
- Mereka akan terharu dan merasakan bahwa dirinya dicintai setulus hati.Dengan ini dia tak akan ragu-ragu terhadapmu.
- Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang perhatian padanya dan baik terhadapnya. So,kalau mau memikat wanita pandai-pandailah.
- Sebenarnya mudah mengambil hati wanita kerena apa yang dia mau hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh jiwa.
Cinta memang bukan sekadar kata, namun tak salah jika Anda mengungkapkannya pada pasangan, terlebih jika cinta itu telah terikat akad pernikahan. Saat jauh darinya, ungkapkan saja rasa cinta Anda sehingga pasangan Anda tidur dengan senyum dan kedamaian.
Contoh smsnya seperti berikut ini :
• Malam tidak lengkap tanpa rembulan dan bintang-bintang. Namun, ada kalanya mereka berpisah untuk sementara seperti kita. Kiss you, love you. Good night, darling.
• Semahal dan setebal apa pun selimut di muka bumi ini, kehangatan cintamu tak mungkin terganti. Tidurlah dengan kehangatan cinta itu, esok kita segera berjumpa kembali.
Selasa, 21 Juni 2011
Molo jonok ahu
MANGAN MANOGOT TINGKI SINGKOLA
Tuanghonon aek las tu si
Janggut-janggut nangali
Pinasisi uju marbagi dohot anggi
Tabo do nian parniahapan najolo
Alai nuaeng on tung so hataon do
Lumobi molo habis ikkan
Sira nama binahen dongan
Nigaorhon tu indahan
Ima gogo borhat marsiajar
Mangalele malo ni angka dongan
Mongan manogot tingki singkola
Unang be tarulak nian
Herti Maniez
JOU AHU MOLO LILU
Mahiang saba Inang, marigat gadu-gadu, jou ahu.
Manunda si parbue Amang-Inang,
gorahon ahu sian balatuk ni jabu,
pittor ro do ahu, ro tarhipu-hipu.
Nunga salpu dakdanak tahe,
tano ranto nama nidege mangaranto tahe.
Dang ladang be jinama loja ni pamatang do nihilala.
Dang gadu-gadu be jinama marsak ni roha nama nihilala.
Dang horbo be jinaga lomo ni roha nama pinatupa.
Nunga salpu dakdanak salpu tahe,
tano ranto nama nidege mangaranto tahe.
Dang adong be namanggora gabe lilu hape.
Dang adong be namanjou gabe lilu hape.
Antong Amang dohot Inang naburju,
jou ahu molo lilu, topet sian balatuk ni jabu.
cinta
Cinta..........
kini bibirku tlah beku, tak mampu lagi berucap
mataku tlah terpejam, tak mampu lagi menatapmu
tak sediqitpun keberanianku tuk berhadap denganmu
kau bukan lagi sahabatku yg dulu
sadarkah, sgala yg tlah ku beri slama ni,,
smua itu ku lakukan karena kau sahabatku
namun kau tlah salah mengartikannya
kau fikir ini cinta?? kau salah!!
bagaikan seorang seniman besar
yang tlah berhasil menyelesaikan karya terindahnya
kau pamerkan semua ini pada orang sekitarmu
dengan paras kemenanganmu
kau paparkan bahwa aku mencintaimu
sadarlah,, ini hanyalah rasa persahabatan
bedakan antara sahabat dan cinta
aku hanya seorang teman
yang sekedar ingin menjadi sahabat terbaikmu
namun apa yang kau lakukan
kau hancurkan semua,,
sikap dinginmu yang sengaja kau tunjukkan
sebagai rasa protesmu akan cinta,,
cinta yang sebenarnya tak pernah ada
jauh dalam hatiku,, aku rindu akan dirimu yg dulu
kini bibirku tlah beku, tak mampu lagi berucap
mataku tlah terpejam, tak mampu lagi menatapmu
tak sediqitpun keberanianku tuk berhadap denganmu
kau bukan lagi sahabatku yg dulu
sadarkah, sgala yg tlah ku beri slama ni,,
smua itu ku lakukan karena kau sahabatku
namun kau tlah salah mengartikannya
kau fikir ini cinta?? kau salah!!
bagaikan seorang seniman besar
yang tlah berhasil menyelesaikan karya terindahnya
kau pamerkan semua ini pada orang sekitarmu
dengan paras kemenanganmu
kau paparkan bahwa aku mencintaimu
sadarlah,, ini hanyalah rasa persahabatan
bedakan antara sahabat dan cinta
aku hanya seorang teman
yang sekedar ingin menjadi sahabat terbaikmu
namun apa yang kau lakukan
kau hancurkan semua,,
sikap dinginmu yang sengaja kau tunjukkan
sebagai rasa protesmu akan cinta,,
cinta yang sebenarnya tak pernah ada
jauh dalam hatiku,, aku rindu akan dirimu yg dulu
hai
UMPASA
- Bintang ma narumiris tu ombun nasumorop,
Anak pe riris boru pe torop. - Tubu ma hariara diholang-holang ni huta, dakkanai tanggo pinarait-aithon,
Tubu ma di hamu anak na marsahala dohot boru namartua, sitongka panahit-nahiton. - Turtu ma ninna anduhur Tio ma ninna lote,
Hata nauli nadenggan naung dipasahat hamu
Sai unang ma muba unang mose. - Si titik ma si gompa, Golang golang pangarahutna,
Tung songon on pe sipanganon na tupa di jolonta on,
Sai godang ma pinasuna. - Jolo tinittip sanggar
Umbahen huru-huruan,
Jolo sinungkun marga
Asa binoto partuturan. - Napuran tano-tano
Rangging marsiranggongan,
Tung pe badanta padao-dao
Tondinta ma marsigomgoman. - Tubu ma halosi di dolok ni Pintu batu,
Hami do na mangulosi Debata ma na mamasu-masu - Sahat sahat di solu ma
Sai sahat ma tu bontean,
Nunga sahat hita mangolu
Sai sahat ma tupanggabean.
UMPAMA
- Hotang binebe-bebe, hotang nipulos-pulos
Unang hamu mandele ai godang do tudos-tudos. - Dangka do dupang, Amak do rere
Ama do tulang, Anak do nang ibebere. - Sinuan bulu sibahen nalas, Sinuan uhum sibahen nahoras.
- Manuk ni pealangge hotek-hotek laho marpira,
Nasirang marale-ale lobian namaten ina. - Pago-pago taruge pauk-pauk hudali
Angka nasala pianuli, angka na denggan niulahi.
- Hotang binebe-bebe, hotang nipulos-pulos
sampai kapan
poda , sipaingot, bura
poda
1.pantun hangoluan tois hamagoan.
2.seang do tarup ijuk soada langge panoloti, seang do sipaingot so adong na mangoloi.
3.unang marhandang na buruk, unang adong solotan sogot, unang marhata na juruk unang adong solsolan marsogot.
4.tinallik dulang tampak dohot aekna. pinungka hata (ulaon) unang langlang di tagetna.
5.unang sinuan padang di ombur-ombur, unang sinuan hata nagabe humondur-hondur.
6.anduhur pidong jau sitangko jarum pidong muara, gogo sibahen na butong tua sibahen na mamora, roha unang soada.
7.aek dalan ni solu sian tur dalan ni hoda, gogo mambahen butong, tua sibahen mamora
8.anduhur pidong toba siruba-ruba pidong harangan, halak na losok mangula jadian rapar mangan
9.anduhur pidong toba siruba-ruba pidong harangan, halak na padot mangula ido na bosur mangan.
10.singke di ulaon sipasing di baboan, tigor hau tanggurung burju pinaboan-boan
11.pauk ni aritonang pauk laho mangula, burju pinaboan-boan dongan sarimatua
12.hotang-hotang sodohon ansimun sibolaon, hata-hata sodohonon sitongka paboaboaon
13.handang niaithon na dua gabe sada, niantan pargaiton unang i dalan bada.
14.hori sada hulhulan bonang sada simbohan,tangkas ma sinungkun nanget masipadohan.
15.ijuk di para-para hotang di parlabian, na bisuk nampuna hata na oto tu pargadisan.
salik
1.ndang taruba babi so mangallang halto.
2.holi-holi sangkalia, tading nanioli dibahen nahinabia.
3.jinama tus-tus tiniop pargolangan, tuk dohonon ni munsung dang tuk gamuon ni tangan.
4.balik toho songon durung ni pangururan, sianpudi pe toho asal haroro ni uang.
5.sanggar rikrik angkup ni sanggar lahi, dongan marmihim jala donganna martahi-tahi.
6.otik pe bau joring godang pe bau palia.
7.tinompa ni pinggan paung, molo domu songon namaung-aung, ia dung sirang songon naginaung-gaung.
8.madungdung bulung godang tu dangka ni bulu suraton, marunung namarroha molo adong uli buaton.
9.partungkot mundi-mundi, parsoban hau halak, parroha sibuni-buni pa ago-ago halak.
10.ia arian martali-tali nabontar, ia borngin martali-tali narara. (ia dompak sarupa jolma ia tundal sarupa begu.)
umpama pinsang-pinsang
1.siguris lapang ni begu.
2.sipansur ni aek nilatong.
3.sipultak pura-pura siusehon pargotaan.
4.siallang indahan ni begu.
5.siallang sian toru ni rere
6.dompak sarupa jolma tundal sarupa begu.
7.binarbar simartolu langkop ni panutuan.
8.situlluk namardai, sidilati panutuan
9.partiang latong, hau joring parira, partangkula nabara. (panirisanna pe malala bagasna pe malala.)
10.sidegehon papan namungkal, sitangkup ihurni hoda pudi.
bura
1.unggas jala andalu, bungkas jala mabalu.
2.datu mangan saputna, raut mangan ompuna.
3.antuk nabegu soro ulu balang.
umpama apul-apul
1.bagot namadung-dung tu pilo-pilo marajar, tading ma nalungun roma na jagar.
2.porda marungrung mulakma tu songkirna, horbo manurun mulakna tu barana, hot ma doal di sangkena, pinggan di rangkena.
3.amani bogot bagit, amani bagot so balbalon, lungun pe nasai laonna i, tuhirasna tu joloan ni arion.
4.sitorop ma bonana sitoropma nang rantingna, ia torop hahana toropma nang anggina.
5.sitorop ma bonana sitoropma nang rantingna, torop ma natoropi tu toropma nasopiga.
6.mangordang di juma tur, manabur di hauma saba, hea do mauli bulung nang pe anak sasada.
7.malos ingkau rata riang-riang pinatapu-tapu, molo manumpak debata di ginjang naung tungil olo jadi napu.
8.naung pardambirbiran, gabe pardantaboan, jolma naung hagigian gabe jadi sihalomoan
9.loja siborok manjalahi guluan, sai mutu do rohani jolma manjalahi hangoluan.
10.sai tiurma songon ari, sai rondangma songon bulan, sai dapot najinalahan tarida naniluluan.
umpama panigati
1.nabingkas do botik gaja dibahen botik aili, bingkas si alali dibahen sipinggiri.
2.nidanggurhon jarum tu napot-pot ndang di ida mata alai diida roha.
3.dirobean pinggol tubu di nahornop pangidai jorbing anak ni mata natingkos na ni idana.
4.madung-dung bulu godang tu dangka ni bulu suraton, marunung-unung namaroha molo adong uli buaton.
5.diihurpas batu tarida oma, molo adong tuhas uasi (gana) alona.
6.binarbar bagot tarida pangkona, nungnga tangkas dapot dihaol tinangkona.
7.manuk-manuk hulabu ompan-ompan ni soru, dang pangalangkup jolmai molo di patudu parboru.
8.dapot do imbo dibahen suarana, tarida ursa dibahen bogasna.
9.sada sanggar rik-rik, padua sanggar lahi, donganna mar mihim-mihim, jala donganna martahi-tahi.
10.binarbar rikrik tarida pangko, dos do utang ni parmitmit utang panakko.
paruhuman
1.dang tarbahen sasabi manaba hau, dang tarbahen tangke mangarambas.
2.timbang ma daon ni natutu, gana daon ni torpa (daho).
3.tiris ni hudon tu toru, tiris ni solu do tu ginjang.
4.naolo manutung-nutung, naolo mangan sirabun, naolo manangko naolo mangan sirabun
5.disi pege mago disi manutu-nutu.
6.disi banggik maneak disi asu martunggu.
7.ndang bolas manaputi ia soadong bulung, dang bolas mangarahuti ia soadong tali.
8.andalu sangkotan ni bonang. (manggarar ma natalu, siadapari gogo.)
9.sisoli-soli uhum, siadapari gogo.
10.dongan sotarhilala, musu sohabiaran.
mulai dengan kesabaran.com
poda
1.pantun hangoluan tois hamagoan.
2.seang do tarup ijuk soada langge panoloti, seang do sipaingot so adong na mangoloi.
3.unang marhandang na buruk, unang adong solotan sogot, unang marhata na juruk unang adong solsolan marsogot.
4.tinallik dulang tampak dohot aekna. pinungka hata (ulaon) unang langlang di tagetna.
5.unang sinuan padang di ombur-ombur, unang sinuan hata nagabe humondur-hondur.
6.anduhur pidong jau sitangko jarum pidong muara, gogo sibahen na butong tua sibahen na mamora, roha unang soada.
7.aek dalan ni solu sian tur dalan ni hoda, gogo mambahen butong, tua sibahen mamora
8.anduhur pidong toba siruba-ruba pidong harangan, halak na losok mangula jadian rapar mangan
9.anduhur pidong toba siruba-ruba pidong harangan, halak na padot mangula ido na bosur mangan.
10.singke di ulaon sipasing di baboan, tigor hau tanggurung burju pinaboan-boan
11.pauk ni aritonang pauk laho mangula, burju pinaboan-boan dongan sarimatua
12.hotang-hotang sodohon ansimun sibolaon, hata-hata sodohonon sitongka paboaboaon
13.handang niaithon na dua gabe sada, niantan pargaiton unang i dalan bada.
14.hori sada hulhulan bonang sada simbohan,tangkas ma sinungkun nanget masipadohan.
15.ijuk di para-para hotang di parlabian, na bisuk nampuna hata na oto tu pargadisan.
salik
1.ndang taruba babi so mangallang halto.
2.holi-holi sangkalia, tading nanioli dibahen nahinabia.
3.jinama tus-tus tiniop pargolangan, tuk dohonon ni munsung dang tuk gamuon ni tangan.
4.balik toho songon durung ni pangururan, sianpudi pe toho asal haroro ni uang.
5.sanggar rikrik angkup ni sanggar lahi, dongan marmihim jala donganna martahi-tahi.
6.otik pe bau joring godang pe bau palia.
7.tinompa ni pinggan paung, molo domu songon namaung-aung, ia dung sirang songon naginaung-gaung.
8.madungdung bulung godang tu dangka ni bulu suraton, marunung namarroha molo adong uli buaton.
9.partungkot mundi-mundi, parsoban hau halak, parroha sibuni-buni pa ago-ago halak.
10.ia arian martali-tali nabontar, ia borngin martali-tali narara. (ia dompak sarupa jolma ia tundal sarupa begu.)
umpama pinsang-pinsang
1.siguris lapang ni begu.
2.sipansur ni aek nilatong.
3.sipultak pura-pura siusehon pargotaan.
4.siallang indahan ni begu.
5.siallang sian toru ni rere
6.dompak sarupa jolma tundal sarupa begu.
7.binarbar simartolu langkop ni panutuan.
8.situlluk namardai, sidilati panutuan
9.partiang latong, hau joring parira, partangkula nabara. (panirisanna pe malala bagasna pe malala.)
10.sidegehon papan namungkal, sitangkup ihurni hoda pudi.
bura
1.unggas jala andalu, bungkas jala mabalu.
2.datu mangan saputna, raut mangan ompuna.
3.antuk nabegu soro ulu balang.
umpama apul-apul
1.bagot namadung-dung tu pilo-pilo marajar, tading ma nalungun roma na jagar.
2.porda marungrung mulakma tu songkirna, horbo manurun mulakna tu barana, hot ma doal di sangkena, pinggan di rangkena.
3.amani bogot bagit, amani bagot so balbalon, lungun pe nasai laonna i, tuhirasna tu joloan ni arion.
4.sitorop ma bonana sitoropma nang rantingna, ia torop hahana toropma nang anggina.
5.sitorop ma bonana sitoropma nang rantingna, torop ma natoropi tu toropma nasopiga.
6.mangordang di juma tur, manabur di hauma saba, hea do mauli bulung nang pe anak sasada.
7.malos ingkau rata riang-riang pinatapu-tapu, molo manumpak debata di ginjang naung tungil olo jadi napu.
8.naung pardambirbiran, gabe pardantaboan, jolma naung hagigian gabe jadi sihalomoan
9.loja siborok manjalahi guluan, sai mutu do rohani jolma manjalahi hangoluan.
10.sai tiurma songon ari, sai rondangma songon bulan, sai dapot najinalahan tarida naniluluan.
umpama panigati
1.nabingkas do botik gaja dibahen botik aili, bingkas si alali dibahen sipinggiri.
2.nidanggurhon jarum tu napot-pot ndang di ida mata alai diida roha.
3.dirobean pinggol tubu di nahornop pangidai jorbing anak ni mata natingkos na ni idana.
4.madung-dung bulu godang tu dangka ni bulu suraton, marunung-unung namaroha molo adong uli buaton.
5.diihurpas batu tarida oma, molo adong tuhas uasi (gana) alona.
6.binarbar bagot tarida pangkona, nungnga tangkas dapot dihaol tinangkona.
7.manuk-manuk hulabu ompan-ompan ni soru, dang pangalangkup jolmai molo di patudu parboru.
8.dapot do imbo dibahen suarana, tarida ursa dibahen bogasna.
9.sada sanggar rik-rik, padua sanggar lahi, donganna mar mihim-mihim, jala donganna martahi-tahi.
10.binarbar rikrik tarida pangko, dos do utang ni parmitmit utang panakko.
paruhuman
1.dang tarbahen sasabi manaba hau, dang tarbahen tangke mangarambas.
2.timbang ma daon ni natutu, gana daon ni torpa (daho).
3.tiris ni hudon tu toru, tiris ni solu do tu ginjang.
4.naolo manutung-nutung, naolo mangan sirabun, naolo manangko naolo mangan sirabun
5.disi pege mago disi manutu-nutu.
6.disi banggik maneak disi asu martunggu.
7.ndang bolas manaputi ia soadong bulung, dang bolas mangarahuti ia soadong tali.
8.andalu sangkotan ni bonang. (manggarar ma natalu, siadapari gogo.)
9.sisoli-soli uhum, siadapari gogo.
10.dongan sotarhilala, musu sohabiaran.
mulai dengan kesabaran.com
Sabtu, 11 Juni 2011
btk
ASAL - USUL MARGA DARI RAJA BATAK
Berikut adalah silsilah marga-marga batak yang berasal dari Si Raja Batak yang disadur dari buku "Kamus Budaya Batak Toba" karangan M.A. Marbun dan I.M.T. Hutapea, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 1987. Silsilah Raja Batak ini dicoba diterjemahkan dalam bentuk postingan biasa, semoga tidak membingungkan bagi pembaca yang kebetulan ingin mencari asal mula marganya SI RAJA BATAK dan keturunannya.
SI RAJA BATAK mempunyai 2 orang putra, yaitu :
1. GURU TATEA BULAN.
2. RAJA ISOMBAON.GURU TATEA BULAN
Dari istrinya yang bernama SI BORU BASO BURNING, GURU TATEA BULAN memperoleh 5 orang putra dan 4 orang putri, yaitu :
- Putra :
a. SI RAJA BIAK-BIAK, pergi ke daerah Aceh.
b. TUAN SARIBURAJA.
c. LIMBONG MULANA.
d. SAGALA RAJA.
e. MALAU RAJA.
- Putri :
1. SI BORU PAREME, kawin dengan TUAN SARIBURAJA.
2. SI BORU ANTING SABUNGAN, kawin dengan TUAN SORIMANGARAJA, putra RAJA ISOMBAON.
3. SI BORU BIDING LAUT, juga kawin dengan TUAN SORIMANGARAJA.
4. SI BORU NAN TINJO, tidak kawin (banci).
TATEA BULAN artinya "TERTAYANG BULAN" = "TERTATANG BULAN".
RAJA ISOMBAON (RAJA ISUMBAON) RAJA ISOMBAON artinya RAJA YANG DISEMBAH. Isombaon kata dasarnya somba (sembah).
Semua keturunan SI RAJA BATAK dapat dibagi atas 2 golongan besar :
a. Golongan TATEA BULAN = Golongan Bulan = Golongan (Pemberi) Perempuan. Disebut juga GOLONGAN HULA-HULA = MARGA LONTUNG.
b. Golongan ISOMBAON = Golongan Matahari = Golongan Laki-laki. Disebut juga GOLONGAN BORU = MARGA SUMBA.
Kedua golongan tersebut dilambangkan dalam bendera Batak (bendera SI SINGAMANGARAJA), dengan gambar matahari dan bulan. Jadi, gambar matahari dan bulan dalam bendera tersebut melambangkan seluruh keturunan SI RAJA BATAK.
SARIBURAJA dan Marga-marga Keturunannya SARIBURAJA adalah nama putra kedua dari GURU TATEA BULAN. Dia dan adik kandungnya perempuan yang bernama SI BORU PAREME dilahirkan marporhas (anak kembar berlainan jenis).
Mula-mula SARIBURAJA kawin dengan NAI MARGIRING LAUT, yang melahirkan putra bernama RAJA IBORBORON (BORBOR). Tetapi kemudian SI BORU PAREME menggoda abangnya SARIBURAJA, sehingga antara mereka terjadi perkawinan incest.
Setelah perbuatan melanggar adat itu diketahui oleh saudara-saudaranya, yaitu LIMBONG MULANA, SAGALA RAJA, dan MALAU RAJA, maka ketiga bersaudara tersebut sepakat untuk membunuh SARIBURAJA. Akibatnya SARIBURAJA menyelamatkan diri dan pergi mengembara ke hutan Sabulan meninggalkan SI BORU PAREME yang sedang dalam keadaan hamil.
Ketika SI BORU PAREME hendak bersalin, dia dibuang oleh saudara-saudaranya ke hutan belantara, Tetapi di hutan tersebut SARIBURAJA kebetulan bertemu kembali dengan SI BORU PAREME.
SARIBURAJA datang bersama seekor harimau betina yang sebelumnya telah dipeliharanya menjadi "istrinya" di hutan itu. Harimau betina itulah yang kemudian merawat serta memberi makan SI BORU PAREME di dalam hutan. SI BORU PAREME kemudian melahirkan seorang putra yang diberi nama SI RAJA LONTUNG.
Dari istrinya sang harimau, SARIBURAJA memperoleh seorang putra yang diberi nama SI RAJA BABIAT. Di kemudian hari SI RAJA BABIAT mempunyai banyak keturunan di daerah Mandailing. Mereka bermarga BAYOANGIN, karena selalu dikejar-kejar dan diintip oleh saudara-saudaranya.
SARIBURAJA kemudian berkelana ke daeerah Angkola dan seterusnya ke Barus. SI RAJA LONTUNG, Putra pertama dari TUAN SARIBURAJA. Mempunyai 7 orang putra dan 2 orang putri, yaitu :
- Putra :
a. TUAN SITUMORANG, keturunannya bermarga SITUMORANG.
b. SINAGA RAJA, keturunannya bermarga SINAGA.
c. PANDIANGAN, keturunannya bermarga PANDIANGAN.
d. TOGA NAINGGOLAN, keturunannya bermarga NAINGGOLAN.
e. SIMATUPANG, keturunannya bermarga SIMATUPANG.
f. ARITONANG, keturunannya bermarga ARITONANG.
g. SIREGAR, keturunannya bermarga SIREGAR.
- Putri :
a. SI BORU ANAKPANDAN, kawin dengan TOGA SIHOMBING.
b. SI BORU PANGGABEAN, kawin dengan TOGA SIMAMORA.
Karena semua putra dan putri dari SI RAJA LONTUNG berjumlah 9 orang, maka mereka sering dijuluki dengan nama LONTUNG SI SIA MARINA, PASIA BORUNA SIHOMBING SIMAMORA. SI SIA
MARINA = SEMBILAN SATU IBU.
Dari keturunan SITUMORANG, lahir marga-marga cabang LUMBAN PANDE, LUMBAN NAHOR, SUHUTNIHUTA, SIRINGORINGO,
SITOHANG, RUMAPEA, PADANG, SOLIN.
Dari keturunan SINAGA, lahir marga-marga cabang SIMANJORANG, SIMANDALAHI, BARUTU. Dari keturunan PANDIANGAN, lahir
marga-marga cabang SAMOSIR, GULTOM, PAKPAHAN, SIDARI, SITINJAK, HARIANJA.
Dari keturunan NAINGGOLAN, lahir marga-marga cabang RUMAHOMBAR, PARHUSIP, BATUBARA, LUMBAN TUNGKUP, LUMBAN SIANTAR, HUTABALIAN, LUMBAN RAJA, PUSUK, BUATON, NAHULAE.
Dari keturunan SIMATUPANG lahir marga-marga cabang
TOGATOROP (SITOGATOROP), SIANTURI, SIBURIAN.
Dari keturunan ARITONANG, lahir marga-marga cabang OMPU SUNGGU, RAJAGUKGUK, SIMAREMARE.
Dari keturunan SIREGAR, lahir marga-marga cabang SILO, DONGARAN, SILALI, SIAGIAN, RITONGA, SORMIN.
SI RAJA BORBOR Putra kedua dari TUAN SARIBURAJA, dilahirkan
oleh NAI MARGIRING LAUT. Semua keturunannya disebut marga BORBOR. Cucu RAJA BORBOR yang bernama DATU TALADIBABANA (generasi keenam) mempunyai 6 orang putra, yang menjadi asal-usul marga-marga berikut :
1. DATU DALU (SAHANGMAIMA), Keturunan DATU DALU melahirkan marga-marga berikut :
a. PASARIBU, BATUBARA, HABEAHAN, BONDAR, GORAT.
b. TINENDANG, TANGKAR.
c. MATONDANG.
d. SARUKSUK.
e. TARIHORAN.
f. PARAPAT.
g. RANGKUTI.
2. SIPAHUTAR, keturunannya bermarga SIPAHUTAR.
3. HARAHAP, keturunannya bermarga HARAHAP.
4. TANJUNG, keturunannya bermarga TANJUNG.
5. DATU PULUNGAN, keturunannya bermarga PULUNGAN.
6. SIMARGOLANG, keturunannya bermarga SIMARGOLANG.
Keturunan DATU PULUNGAN melahirkan marga-marga LUBIS dan HUTASUHUT. LIMBONG MULANA dan Marga-marga Keturunannya LIMBONG MULANA adalah putra ketiga dari GURU TATEA BULAN. Keturunannya bermarga LIMBONG. Dia mempunyai 2 orang putra, yaitu PALU ONGGANG dan LANGGAT LIMBONG.
Putra dari LANGGAT LIMBONG ada 3 orang. Keturunan dari putranya yang kedua kemudian bermarga SIHOLE dan keturunan dari putranya yang ketiga kemudian bermarga HABEAHAN. Yang lainnya tetap memakai marga induk, yaitu LIMBONG.
SAGALA RAJA Putra keempat dari GURU TATEA BULAN. Sampai sekarang keturunannya tetap memakai marga SAGALA.
LAU RAJA dan Marga-marga Keturunannya LAU RAJA adalah putra kelima dari GURU TATEA BULAN. Keturunannya bermarga MALAU. Dia mempunyai 4 orang putra, yaitu :
a. PASE RAJA, keturunannya bermarga PASE.
b. AMBARITA, keturunannya bermarga AMBARITA.
c. GURNING, keturunannya bermarga GURNING.
d. LAMBE RAJA, keturunannya bermarga LAMBE. Salah seorang keturunan LAU RAJA diberi nama MANIK RAJA, yang kemudian menjadi asal-usul lahirnya marga MANIK.
TUAN SORIMANGARAJA dan Marga-marga KeturunannyaTUAN SORIMANGARAJA adalah putra pertama dari RAJA ISOMBAON. Dari ketiga putra RAJA ISOMBAON, dialah satu-satunya yang tinggal di Pusuk Buhit (di Tanah Batak). Istrinya ada 3 orang, yaitu :
a. SI BORU ANTING MALELA (NAI RASAON), putri dari GURU TATEA BULAN.
b. SI BORU BIDING LAUT (NAI AMBATON), juga putri dari GURU TATEA BULAN.
c. SI BORU SANGGUL HAOMASAN (NAI SUANON).
SI BORU ANTING MALELA melahirkan putra yang bernama TUAN SORBA DJULU (OMPU RAJA NABOLON), gelar NAI AMBATON.
SI BORU BIDING LAUT melahirkan putra yang bernama TUAN SORBA DIJAE (RAJA MANGARERAK), gelar NAI RASAON.
SI BORU SANGGUL HAOMASAN melahirkan putra yang bernama TUAN SORBADIBANUA, gelar NAI SUANON.
NAI AMBATON (TUAN SORBA DJULU / OMPU RAJA NABOLON) Nama (gelar) putra sulung TUAN SORIMANGARAJA lahir dari istri pertamanya yang bernama NAI AMBATON. Nama sebenarnya adalah OMPU RAJA NABOLON, tetapi sampai sekarang keturunannya bermarga NAI AMBATON menurut nama ibu leluhurnya.NAI AMBATON mempunyai 4 orang putra, yaitu :
a. SIMBOLON TUA, keturunannya bermarga SIMBOLON.
b. TAMBA TUA, keturunannya bermarga TAMBA.
c. SARAGI TUA, keturunannya bermarga SARAGI.
d. MUNTE TUA, keturunannya bermarga MUNTE (MUNTE, NAI MUNTE, atau DALIMUNTE). Dari keempat marga pokok tersebut, lahir marga-marga cabang sebagai berikut (menurut buku "Tarombo Marga Ni Suku Batak" karangan W. Hutagalung) :
a. Dari SIMBOLON : TINAMBUNAN, TUMANGGOR, MAHARAJA, TURUTAN, NAHAMPUN, PINAYUNGAN. Juga marga-marga BERAMPU dan PASI.
b. Dari TAMBA : SIALLAGAN, TOMOK, SIDABUTAR, SIJABAT, GUSAR, SIADARI, SIDABOLAK, RUMAHORBO, NAPITU.
c. Dari SARAGI : SIMALANGO, SAING, SIMARMATA, NADEAK, SIDABUNGKE.
d. Dari MUNTE : SITANGGANG, MANIHURUK, SIDAURUK, TURNIP, SITIO, SIGALINGGING.
Keterangan lain mengatakan bahwa NAI AMBATON mempunyai 2 orang putra, yaitu SIMBOLON TUA dan SIGALINGGING.
SIMBOLON TUA mempunyai 5 orang putra, yaitu SIMBOLON, TAMBA, SARAGI, MUNTE, dan NAHAMPUN. Walaupun keturunan NAI AMBATON sudah terdiri dari berpuluih-puluh marga dan sampai sekarang sudah lebih dari 20 sundut (generasi), mereka masih mempertahankan Ruhut Bongbong, yaitu peraturan yang melarang perkawinan antar sesama marga keturunan NAI AMBATON.
Catatan mengenai OMPU BADA, menurut buku "Tarombo Marga Ni Suku Batak" karangan W. Hutagalung, OMPU BADA tersebut adalah keturunan NAI AMBATON pada sundut kesepuluh.Menurut keterangan dari salah seorang keturunan OMPU BADA (MPU BADA) bermarga GAJAH, asal-usul dan silsilah mereka adalah sebagai berikut :
a. MPU BADA ialah asal-usul dari marga-marga TENDANG, BUNUREA, MANIK, BERINGIN, GAJAH, dan BARASA.
b. Keenam marga tersebut dinamai SIENEMKODIN (Enem = enam, Kodin = periuk) dan nama tanah asal keturunan MPU BADA pun dinamai SIENEMKODIN.
c. MPU BADA bukan keturunan NAI AMBATON, juga bukan keturunan SI RAJA BATAK dari Pusuk Buhit.
d. Lama sebelum SI RAJA BATAK bermukim di Pusuk Buhit, OMPU BADA telah ada di tanah Dairi. Keturunan MPU BADA merupakan ahli-ahli yang trampil (pawang) untuk mengambil serta mengumpulkan kapur barus yang diekspor ke luar negeri selama berabad-abad.
e. Keturunan MPU BADA menganut sistem kekerabatan Dalihan Natolu seperti yang dianut oleh saudara-saudaranya dari Pusuk Buhit yang datang ke tanah Dairi dan Tapanuli bagian barat.
NAI RASAON (RAJA MANGARERAK) : nama (gelar) putra kedua dari TUAN SORIMANGARAJA, lahir dari istri kedua TUAN SORIMANGARAJA yang bernama NAI RASAON. Nama sebenarnya ialah RAJA MANGARERAK, tetapi hingga sekarang semua keturunan RAJA MANGARERAK lebih sering dinamai orang NAI RASAON. RAJA MANGARERAK mempunyai 2 orang putra, yaitu RAJA MARDOPANG dan RAJA MANGATUR.
Ada 4 marga pokok dari keturunan RAJA MANGARERAK :
a. Dari RAJA MARDOPANG, menurut nama ketiga putranya, lahir marga-marga SITORUS, SIRAIT, dan BUTAR BUTAR.
b. Dari RAJA MANGATUR, menurut nama putranya, TOGA MANURUNG, lahir marga MANURUNG. Marga PANE adalah marga cabang dari SITORUS.
NAI SUANON (TUAN SORBADIBANUA) : nama (gelar) putra ketiga dari TUAN SORIMANGARAJA, lahir dari istri ketiga TUAN SORIMANGARAJA yang bernama NAI SUANON. Nama sebenarnya
ialah TUAN SORBADIBANUA, dan di kalangan keturunannya lebih sering dinamai TUAN SORBADIBANUA. TUAN SORBADIBANUA mempunyai 2 orang istri dan memperoleh 8 orang putra. Dari istri pertama (putri SARIBURAJA) :
a. SI BAGOT NI POHAN, keturunannya bermarga POHAN.
b. SI PAET TUA.
c. SI LAHI SABUNGAN, keturunannya bermarga SILALAHI.
d. SI RAJA OLOAN.
e. SI RAJA HUTA LIMA. Dari istri kedua (BORU SIBASOPAET, putri Mojopahit) :
a. SI RAJA SUMBA.
b. SI RAJA SOBU.
c. TOGA NAIPOSPOS, keturunannya bermarga NAIPOSPOS. Keluarga TUAN SORBADIBANUA bermukim di Lobu Parserahan - Balige. Pada suatu ketika, terjadi peristiwa yang unik dalam keluarga tersebut. Atas ramalan atau anjuran seorang datu, TUAN SORBADIBANUA menyuruh kedelapan putranya bermain perang-perangan. Tanpa sengaja, mata SI RAJA HUTA LIMA terkena oleh lembing SI RAJA SOBU. Hal tersebut
mengakibatkan emosi kedua istrinya beserta putra-putra mereka masing-masing, yang tak dapat lagi diatasi oleh TUAN SORBADIBANUA. Akibatnya, istri keduanya bersama putra-putranya yang 3 orang pindah ke Lobu Gala-gala di kaki gunung Dolok Tolong sebelah barat.
Keturunan TUAN SORBADIBANUA berkembang dengan pesat, yang melahirkan lebih dari 100 marga hingga dewasa ini.
Keturunan SI BAGOT NI POHAN melahirkan marga dan marga cabang berikut :
a. TAMPUBOLON, BARIMBING, SILAEN.
b. SIAHAAN, SIMANJUNTAK, HUTAGAOL, NASUTION.
c. PANJAITAN, SIAGIAN, SILITONGA, SIANIPAR, PARDOSI.
d. SIMANGUNSONG, MARPAUNG, NAPITUPULU, PARDEDE.
Keturunan SI PAET TUA melahirkan marga dan marga cabang berikut :
a. HUTAHAEAN, HUTAJULU, ARUAN.
b. SIBARANI, SIBUEA, SARUMPAET.
c. PANGARIBUAN, HUTAPEA
Keturunan SI LAHI SABUNGAN melahirkan marga dan marga cabang berikut :
a. SIHALOHO.
b. SITUNGKIR, SIPANGKAR, SIPAYUNG.
c. SIRUMASONDI, RUMASINGAP, DEPARI.
d. SIDABUTAR.
e. SIDABARIBA, SOLIA.
f. SIDEBANG, BOLIALA.
g. PINTUBATU, SIGIRO.
h. TAMBUN (TAMBUNAN), DOLOKSARIBU, SINURAT, NAIBORHU, NADAPDAP, PAGARAJI, SUNGE, BARUARA, LUMBAN PEA, LUMBAN GAOL.
Keturunan SI RAJA OLOAN melahirkan marga dan marga cabang berikut:
a. NAIBAHO, UJUNG, BINTANG, MANIK, ANGKAT, HUTADIRI, SINAMO, CAPA.
b. SIHOTANG, HASUGIAN, MATANIARI, LINGGA, MANIK.
c. BANGKARA.
d. SINAMBELA, DAIRI.
e. SIHITE, SILEANG.
f. SIMANULLANG.
Keturunan SI RAJA HUTA LIMA melahirkan marga dan marga cabang berikut:
a. MAHA.
b. SAMBO.
c. PARDOSI, SEMBIRING MELIALA.
Keturunan SI RAJA SUMBA melahirkan marga dan marga cabang berikut:
a. SIMAMORA, RAMBE, PURBA, MANALU, DEBATARAJA, GIRSANG, TAMBAK, SIBORO.
b. SIHOMBING, SILABAN, LUMBAN TORUAN, NABABAN, HUTASOIT, SITINDAON, BINJORI.
Keturunan SI RAJA SOBU melahirkan marga dan marga cabang berikut:
a. SITOMPUL.
b. HASIBUAN, HUTABARAT, PANGGABEAN, HUTAGALUNG, HUTATORUAN, SIMORANGKIR, HUTAPEA, LUMBAN TOBING, MISMIS.
Keturunan TOGA NAIPOSPOS melahirkan marga dan marga cabang berikut:
a. MARBUN, LUMBAN BATU, BANJARNAHOR, LUMBAN GAOL, MEHA, MUNGKUR, SARAAN.
b. SIBAGARIANG, HUTAURUK, SIMANUNGKALIT, SITUMEANG.
***DONGAN SAPADAN (TEMAN SEIKRAR, TEMAN SEJANJI)
Dalam masyarakat Batak, sering terjadi ikrar antara suatu marga dengan marga lainnya. Ikrar tersebut pada mulanya terjadi antara satu keluarga
dengan keluarga lainnya atau antara sekelompok keluarga dengan sekelompok keluarga lainnya yang marganya berbeda. Mereka berikrar akan memegang teguh janji tersebut serta memesankan kepada keturunan masing-masing untuk tetap diingat, dipatuhi, dan dilaksanakan dengan setia. Walaupun berlainan marga, tetapi dalam setiap marga pada umumnya ditetapkan ikatan, agar kedua belah pihak yang berikrar itu saling menganggap sebagai dongan sabutuha (teman semarga). Konsekuensinya adalah bahwa setiap pihak yang berikrar wajib menganggap putra dan putri dari teman ikrarnya sebagai putra dan putrinya sendiri. Kadang-kadang ikatan kekeluargaan karena ikrar atau padan lebih erat daripada ikatan kekeluargaan karena marga. Karena ada perumpamaan Batak mengatakan sebagai berikut: "Togu urat ni bulu, toguan urat ni padang; Togu nidok ni uhum, toguan nidok ni padan", artinya: "Teguh akar bambu, lebih teguh akar rumput; Teguh ikatan hukum, lebih teguh ikatan janji". Masing-masing ikrar tersebut mempunyai riwayat tersendiri. Marga-marga yang mengikat ikrar antara lain adalah:
a. MARBUN dengan SIHOTANG.
b. PANJAITAN dengan MANULLANG.
c. TAMPUBOLON dengan SITOMPUL.
d. SITORUS dengan HUTAJULU - HUTAHAEAN - ARUAN.
e. NAHAMPUN dengan SITUMORANG.
CATATAN TAMBAHAN:
1. Selain PANE, marga-marga cabang lainnya dari SITORUS adalah BOLTOK dan DORI.
2. Marga-marga PANJAITAN, SILITONGA, SIANIPAR, SIAGIAN, dan PARDOSI tergabung dalan suatu punguan (perkumpulan) yang bernama TUAN DIBANGARNA.
Menurut yang saya ketahui, dahulu antar seluruh marga TUAN DIBANGARNA ini tidak boleh saling kawin. Tetapi entah kapan ada perjanjian khusus antara marga SIAGIAN dan PANJAITAN, bahwa sejak saat itu antar mereka (kedua marga itu) boleh saling kawin.
3. Marga SIMORANGKIR adalah salah satu marga cabang dari PANGGABEAN. Marga-marga cabang lainnya adalah LUMBAN RATUS dan LUMBAN SIAGIAN.
4. Marga PANJAITAN selain mempunyai ikatan janji (padan) dengan marga SIMANULLANG, juga dengan marga-marga SINAMBELA dan SIBUEA.
5. Marga SIMANJUNTAK terbagi 2, yaitu HORBOJOLO dan HORBOPUDI. Hubungan antara kedua marga cabang ini tidaklah harmonis alias bermusuhan selama bertahun-tahun, bahkan sampai sekarang. (mereka yang masih bermusuhan sering dikecam oleh batak lainnya dan dianggap batak bodoh)
6. TAMPUBOLON mempunyai putra-putra yang bernama BARIMBING, SILAEN, dan si kembar LUMBAN ATAS & SIBULELE. Nama-nama dari mereka tersebut menjadi nama-nama marga cabang dari TAMPUBOLON (sebagaimana biasanya cara pemberian nama marga cabang pada marga-marga lainnya).
7. Pada umumnya, jika seorang mengatakan bahwa dia bermarga SIAGIAN, maka itu adalah SIAGIAN yang termasuk TUAN DIBANGARNA, jadi bukan SIAGIAN yang merupakan marga cabang dari SIREGAR ataupun LUMBAN SIAGIAN yang merupakan marga cabang dari PANGGABEAN. Selanjutnya biasanya marga SIAGIAN dari TUAN DIBANGARNA akan bertarombo kembali menanyakan asalnya dan nomor keturunan. Kebetulan saya marga SIAGIAN dari PARPAGALOTE.
8. Marga SIREGAR, selain terdapat di suku Batak Toba, juga terdapat di suku Batak Angkola (Mandailing). Yang di Batak Toba biasa disebut "Siregar Utara", sedangkan yang di Batak Angkola (Mandailing) biasa disebut "Siregar Selatan".
9. Marga-marga TENDANG, BUNUREA, MANIK, BERINGIN, GAJAH, BARASA, NAHAMPUN, TUMANGGOR, ANGKAT, BINTANG, TINAMBUNAN, TINENDANG, BARUTU, HUTADIRI, MATANIARI, PADANG, SIHOTANG, dan SOLIN juga terdapat di suku Batak Pakpak (Dairi).
10. Di suku Batak Pakpak (Dairi) terdapat beberapa padanan marga yaitu:
a. BUNUREA disebut juga BANUREA.
b. TUMANGGOR disebut juga TUMANGGER.
c. BARUTU disebut juga BERUTU.
d. HUTADIRI disebut juga KUDADIRI.
e. MATANIARI disebut juga MATAHARI.
f. SIHOTANG disebut juga SIKETANG.
11. Marga SEMBIRING MELIALA juga terdapat di suku Batak Karo. SEMBIRING adalah marga induknya, sedangkan MELIALA adalah salah satu marga cabangnya.
12. Marga DEPARI juga terdapat di suku Batak Karo. Marga tersebut juga merupakan salah satu marga cabang dari SEMBIRING.
13. Jangan keliru (bedakan):
a. SITOHANG dengan SIHOTANG.
b. SIADARI dengan SIDARI.
c. BUTAR BUTAR dengan SIDABUTAR.
d. SARAGI (Batak Toba) tanpa huruf abjad "H" dengan SARAGIH (Batak Simalungun) ada huruf abjad "H".
14. Entah kebetulan atau barangkali memang ada kaitannya, marga LIMBONG juga terdapat di suku Toraja di pulau Sulawesi.
15. Marga PURBA juga terdapat di suku Batak Simalungun.
ENGENAL MARGA MANURUNG
Wah mungkin ini sedikit narsis yach. Ini bukan narsis kok tapi kebetulan saja aku lahir dari keluarga manurung. Jadi izinkan aku sedikit bercerita tentang marga manurung yach.
Manurung satu warna, itulah terjemahan bebas istilah bahasa Batak kuno ini. Sebuah wasiat suci yang diwariskan turun-temurun, agar setiap marga Manurung menjaga kesatuan dan
solidaritas Manurung untuk selamanya.
*Manurung sipolin-polin* adalah buah kearifan para leluhur Manurung yang memiliki visi futuristik, bahwa setelah mereka berlalu ada kemungkinan keturunannya mengalami perpecahan.
Potensi ke arah itu memang ada berhubung Raja Manurung memiliki tiga anak : Hutagurgur, Hutagaol, Manoroni.
Namun berkat adanya wasiat suci tadi, sampai detik ini Manurung masih satu. Kalau dibandingkan dengan perpecahan di banyak marga yang umumnya disusul dengan "proklamasi" marga baru, keutuhan Manurung hingga detik ini merupakan prestasi yang menarik untuk dikaji.
Manurung adalah salah satu marga tertua, merupakan generasi keenam dari leluhur etnis Batak yaitu Raja Batak. Kalau dicermati silsilah marga-marga lain, sebagian besar sudah pecah pada generasi keempat. Tak sedikit di antara sub-sub marga kemudian pecah
lagi, membentuk sub-sub marga baru yang nantinya bakal pecah lagi berkali-kali.
Tidak ada maksud menepuk dada atau menyombong dengan mengemukakan fakta ini. Bangga memang ya, karena leluhur Manurung ternyata sangat arif dan futuristik. Hanya dengan sebuah* tagline* atau semboyan yang sederhana, mereka berhasil mengikat keturunannya– puluhan generasi kemudian–untuk tetap mengibarkan satu bendera : *Manurung United.*
Meskipun belum tersedia data statistik yang valid, bisa dikatakan, Manurung adalah salah satu marga terbesar di antara sekitar 400 marga Batak. Di Tapanuli, marga ini memiliki "home base" yang lumayan luas, terbentang dari Parapat sampai Porsea, mencakup hampir setengah luas wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Sedangkan di perantauan, hampir di semua kota di Indonesia ada marga Manurung. Mayoritas bermukim di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.
Baik di kampung halaman maupun di perantauan, Manurung punya reputasi bagus sebagai marga yang cinta damai. Kaum prianya rata-rata berperangai tenang, kuat pengendalian diri dan lebih suka menyelesaikan perselisihan dengan berunding atau diplomasi. Mungkin karena karakternya itulah, sedikit sekali marga Manurung yang menjadi anggota TNI, Polri atau preman (meskipun ada marga Manurung yang pernah menjabat sebagai Kepala Babinkum TNI dan Kapolres Jakarta Timur).
Ada juga faktor lain yang membuat kaum pria Manurung cenderung mengekang diri dan kurang garang dalam interaksi sosial sesama orang Batak, yaitu lantaran banyak betul marga yang memanggilnya Tulang (paman dari garis ibu), karena ibunya, neneknya atau leluhurnya beberapa generasi ke atas adalah boru Manurung (perempuan bermarga Manurung).
Kedudukan Tulang sangat terhormat di dalam masyarakat Batak, maka yang bersangkutan "terpaksa" menjaga sikap dan perbuatan agar sesuai dengan kedudukan itu.
Salah satu marga yang lahir dari rahim boru Manurung adalah *Tambunan*. Leluhur marga ini bahkan terlahir di kampung halaman Manurung di daerah Sibisa. Fakta historis ini sudah menjelaskan dengan sendirinya, Manurung memang baik hati dan mengayomi bere atau keponakannya.
Hal inilah yang membuat para sepupu Tambunan yang tergabung dalam rumpun marga *Silahi Sabungan* ikut menghormati Manurung sebagai Tulang.
Fakta tersebut di atas, betapa banyak marga yang menghormati Manurung sebagai Tulang, sebenarnya merupakan anomali atau kenyataan yang ganjil.
Kenapa? Karena bertolak belakang dengan sifat umum kaum prianya, kaum perempuan (boru) Manurung justru terkenal agresif, garang, nekad dan independen. Selain itu, jarang sekali boru Manurung berwajah cantik, tapi ternyata malah laris manis dan menjadi ibu yang melahirkan banyak marga dikalangan etnis Batak.
Kenapa bisa begitu ? Ternyata di balik sikapnya yang pemberang, garang dan pembangkang (plus cerewet juga), boru Manurung selalu berbakti secara total demi meningkatkan kesejahteraan dan mengangkat harkat serta martabat keluarga suaminya. Mereka dikenal pekerja keras, ulet dan tidak jaim, sehingga pekerjaan kasar pun dilakoni. Kalau martabat keluarga suaminya direndahkan orang lain, dia akan maju paling depan melabrak pelakunya.
Fakta yang kontradiktif inilah yang melambungkan reputasi boru Manurung, sehingga banyak marga yang mendambakannya menjadi menantu. Dan itu pula salah satu faktor yang membuat marga lain menaruh hormat pada Manurung.
Inilah sekilas salam perkenalan dari marga Manurung untuk warga dunia. Sebuah ikhtiar kecil untuk mendorong dan mewadahi komunikasi positif dikalangan *halak hita*, untuk selanjutnya disumbangkan demi memperkuat keindonesiaan kita.
Manurung satu warna, itulah terjemahan bebas istilah bahasa Batak kuno ini. Sebuah wasiat suci yang diwariskan turun-temurun, agar setiap marga Manurung menjaga kesatuan dan
solidaritas Manurung untuk selamanya.
*Manurung sipolin-polin* adalah buah kearifan para leluhur Manurung yang memiliki visi futuristik, bahwa setelah mereka berlalu ada kemungkinan keturunannya mengalami perpecahan.
Potensi ke arah itu memang ada berhubung Raja Manurung memiliki tiga anak : Hutagurgur, Hutagaol, Manoroni.
Namun berkat adanya wasiat suci tadi, sampai detik ini Manurung masih satu. Kalau dibandingkan dengan perpecahan di banyak marga yang umumnya disusul dengan "proklamasi" marga baru, keutuhan Manurung hingga detik ini merupakan prestasi yang menarik untuk dikaji.
Manurung adalah salah satu marga tertua, merupakan generasi keenam dari leluhur etnis Batak yaitu Raja Batak. Kalau dicermati silsilah marga-marga lain, sebagian besar sudah pecah pada generasi keempat. Tak sedikit di antara sub-sub marga kemudian pecah
lagi, membentuk sub-sub marga baru yang nantinya bakal pecah lagi berkali-kali.
Tidak ada maksud menepuk dada atau menyombong dengan mengemukakan fakta ini. Bangga memang ya, karena leluhur Manurung ternyata sangat arif dan futuristik. Hanya dengan sebuah* tagline* atau semboyan yang sederhana, mereka berhasil mengikat keturunannya– puluhan generasi kemudian–untuk tetap mengibarkan satu bendera : *Manurung United.*
Meskipun belum tersedia data statistik yang valid, bisa dikatakan, Manurung adalah salah satu marga terbesar di antara sekitar 400 marga Batak. Di Tapanuli, marga ini memiliki "home base" yang lumayan luas, terbentang dari Parapat sampai Porsea, mencakup hampir setengah luas wilayah Kabupaten Toba Samosir.
Sedangkan di perantauan, hampir di semua kota di Indonesia ada marga Manurung. Mayoritas bermukim di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.
Baik di kampung halaman maupun di perantauan, Manurung punya reputasi bagus sebagai marga yang cinta damai. Kaum prianya rata-rata berperangai tenang, kuat pengendalian diri dan lebih suka menyelesaikan perselisihan dengan berunding atau diplomasi. Mungkin karena karakternya itulah, sedikit sekali marga Manurung yang menjadi anggota TNI, Polri atau preman (meskipun ada marga Manurung yang pernah menjabat sebagai Kepala Babinkum TNI dan Kapolres Jakarta Timur).
Ada juga faktor lain yang membuat kaum pria Manurung cenderung mengekang diri dan kurang garang dalam interaksi sosial sesama orang Batak, yaitu lantaran banyak betul marga yang memanggilnya Tulang (paman dari garis ibu), karena ibunya, neneknya atau leluhurnya beberapa generasi ke atas adalah boru Manurung (perempuan bermarga Manurung).
Kedudukan Tulang sangat terhormat di dalam masyarakat Batak, maka yang bersangkutan "terpaksa" menjaga sikap dan perbuatan agar sesuai dengan kedudukan itu.
Salah satu marga yang lahir dari rahim boru Manurung adalah *Tambunan*. Leluhur marga ini bahkan terlahir di kampung halaman Manurung di daerah Sibisa. Fakta historis ini sudah menjelaskan dengan sendirinya, Manurung memang baik hati dan mengayomi bere atau keponakannya.
Hal inilah yang membuat para sepupu Tambunan yang tergabung dalam rumpun marga *Silahi Sabungan* ikut menghormati Manurung sebagai Tulang.
Fakta tersebut di atas, betapa banyak marga yang menghormati Manurung sebagai Tulang, sebenarnya merupakan anomali atau kenyataan yang ganjil.
Kenapa? Karena bertolak belakang dengan sifat umum kaum prianya, kaum perempuan (boru) Manurung justru terkenal agresif, garang, nekad dan independen. Selain itu, jarang sekali boru Manurung berwajah cantik, tapi ternyata malah laris manis dan menjadi ibu yang melahirkan banyak marga dikalangan etnis Batak.
Kenapa bisa begitu ? Ternyata di balik sikapnya yang pemberang, garang dan pembangkang (plus cerewet juga), boru Manurung selalu berbakti secara total demi meningkatkan kesejahteraan dan mengangkat harkat serta martabat keluarga suaminya. Mereka dikenal pekerja keras, ulet dan tidak jaim, sehingga pekerjaan kasar pun dilakoni. Kalau martabat keluarga suaminya direndahkan orang lain, dia akan maju paling depan melabrak pelakunya.
Fakta yang kontradiktif inilah yang melambungkan reputasi boru Manurung, sehingga banyak marga yang mendambakannya menjadi menantu. Dan itu pula salah satu faktor yang membuat marga lain menaruh hormat pada Manurung.
Inilah sekilas salam perkenalan dari marga Manurung untuk warga dunia. Sebuah ikhtiar kecil untuk mendorong dan mewadahi komunikasi positif dikalangan *halak hita*, untuk selanjutnya disumbangkan demi memperkuat keindonesiaan kita.
SEBUAH SURAT
Dari Ayah dan Ibu
Untuk anak Saya …
Ketika saya menjadi tua,
Saya harap Kamu mengerti
dan bersabarlah dengan saya
Dalam kasus saya memecahkan piring
atau menumpahkan sup di meja karena
saya kehilangan penglihatan saya,
Saya harap Engkau tidak memarahiku
Orang yang lebih tua sensitif.
.. selalu memiliki kemalangan saat Anda berteriak
Ketika pendengaran saya semakin memburuk
dan saya tidak mendengar apa yang kamu katakan,
Saya harap kamu jangan panggil aku “Tuli!”
tolong ulangi apa yang kamu katakan atau setidaknya menuliskannya
Maaf, AnakKu.
… Aku semakin tua
Ketika lutut saya menjadi lebih lemah,
Saya harap Anda memiliki kesabaran untuk membantu saya bangun
Seperti bagaimana saya membantu Kamu saat engkau
masih kecil,
Belajar cara berjalan.
Saya harap betahlah dengan saya
Ketika saya terus mengulangi kalimat saya sendiri
seperti kaset rusak,
Saya berharap kamu hanya terus mendengarkan aku
jangan mengejekku,
atau
bosan mendengarkan aku
Apakah kamu ingat ketika Kau masih kecil
dan kamu ingin sebuah ballon?
Kamu mengulang sendiri berkali-kali
sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan
….. Mohon maaf juga atas bau saya.
Aroma saya seperti orang tua
Tolong jangan memaksa saya untuk mandi.
Tubuh saya lemah.
Orang-orang tua mudah sakit ketika mereka sedang dingin.
Saya harap saya tidak mengotori Kamu.
Apakah Kau ingat ketika engkau masih kecil?
Aku berkejar-kejaran dengan engkau berkeliling
karena kamu tidak ingin mandi.
Saya harap kamu bisa bersabar dengan saya
Ketika aku selalu rewel
Ini semua bagian dari menjadi tua.
Engkau akan mengerti ketika engkau sudah tua
Dan jika Kamu memiliki waktu luang,
Saya harap kita bisa bicara
Bahkan untuk beberapa menit
Saya selalu sendiri disemua waktu saya.
dan tak seorang pun untuk berbicara dengan
Saya tahu Kamu sibuk dengan pekerjaan.
Bahkan Kamu tidak tertarik pada cerita saya,
Tolong punya waktu untuk saya.
Apakah Anda ingat ketika Kamu masih kecil?
Aku mendengarkan cerita Anda
tentang Beruang teddy Anda.
Bila saatnya tiba
dan saya menjadi sakit dan sakit,
Saya harap Kamu memiliki kesabaran untuk
merawat saya.
MAAF AnakKu
jika saya sengaja mengompol
atau membuat berantakan
Saya harap Kamu memiliki kesabaran untuk
merawat saya selama yang terakhir ini
beberapa saat dalam kehidupan saya
Saya tidak akan tinggal lebih lama.
Ketika waktu kematian saya datang,
Saya harap Kamu memegang tanganku
dan memberikan saya kekuatan untuk menghadapi kematian
Dan jangan khawatir ..
Ketika saya akhirnya bertemu dengan Pencipta kita ..
Aku akan berbisik di telinganya
untuk MEMBERKATI Kamu
Karena Kamu mencintai
Ibu Dan Ayah Kamu.
Terima kasih banyak untuk perhatian Kamu.
Kami mencintai Kamu.
dengan Segenap Cinta,
IBU dan Ayah
Dari Ayah dan Ibu
Untuk anak Saya …
Ketika saya menjadi tua,
Saya harap Kamu mengerti
dan bersabarlah dengan saya
Dalam kasus saya memecahkan piring
atau menumpahkan sup di meja karena
saya kehilangan penglihatan saya,
Saya harap Engkau tidak memarahiku
Orang yang lebih tua sensitif.
.. selalu memiliki kemalangan saat Anda berteriak
Ketika pendengaran saya semakin memburuk
dan saya tidak mendengar apa yang kamu katakan,
Saya harap kamu jangan panggil aku “Tuli!”
tolong ulangi apa yang kamu katakan atau setidaknya menuliskannya
Maaf, AnakKu.
… Aku semakin tua
Ketika lutut saya menjadi lebih lemah,
Saya harap Anda memiliki kesabaran untuk membantu saya bangun
Seperti bagaimana saya membantu Kamu saat engkau
masih kecil,
Belajar cara berjalan.
Saya harap betahlah dengan saya
Ketika saya terus mengulangi kalimat saya sendiri
seperti kaset rusak,
Saya berharap kamu hanya terus mendengarkan aku
jangan mengejekku,
atau
bosan mendengarkan aku
Apakah kamu ingat ketika Kau masih kecil
dan kamu ingin sebuah ballon?
Kamu mengulang sendiri berkali-kali
sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan
….. Mohon maaf juga atas bau saya.
Aroma saya seperti orang tua
Tolong jangan memaksa saya untuk mandi.
Tubuh saya lemah.
Orang-orang tua mudah sakit ketika mereka sedang dingin.
Saya harap saya tidak mengotori Kamu.
Apakah Kau ingat ketika engkau masih kecil?
Aku berkejar-kejaran dengan engkau berkeliling
karena kamu tidak ingin mandi.
Saya harap kamu bisa bersabar dengan saya
Ketika aku selalu rewel
Ini semua bagian dari menjadi tua.
Engkau akan mengerti ketika engkau sudah tua
Dan jika Kamu memiliki waktu luang,
Saya harap kita bisa bicara
Bahkan untuk beberapa menit
Saya selalu sendiri disemua waktu saya.
dan tak seorang pun untuk berbicara dengan
Saya tahu Kamu sibuk dengan pekerjaan.
Bahkan Kamu tidak tertarik pada cerita saya,
Tolong punya waktu untuk saya.
Apakah Anda ingat ketika Kamu masih kecil?
Aku mendengarkan cerita Anda
tentang Beruang teddy Anda.
Bila saatnya tiba
dan saya menjadi sakit dan sakit,
Saya harap Kamu memiliki kesabaran untuk
merawat saya.
MAAF AnakKu
jika saya sengaja mengompol
atau membuat berantakan
Saya harap Kamu memiliki kesabaran untuk
merawat saya selama yang terakhir ini
beberapa saat dalam kehidupan saya
Saya tidak akan tinggal lebih lama.
Ketika waktu kematian saya datang,
Saya harap Kamu memegang tanganku
dan memberikan saya kekuatan untuk menghadapi kematian
Dan jangan khawatir ..
Ketika saya akhirnya bertemu dengan Pencipta kita ..
Aku akan berbisik di telinganya
untuk MEMBERKATI Kamu
Karena Kamu mencintai
Ibu Dan Ayah Kamu.
Terima kasih banyak untuk perhatian Kamu.
Kami mencintai Kamu.
dengan Segenap Cinta,
IBU dan Ayah
poda
Kecantikan hanya sedalam kulit, tetapi masuk ke dalam tulang ~ Pepatah inggeris
Kita patut berkorban supaya orang lain juga merasai kemanisan hidup.
Keruntuhan keluarga telah melahirkan generasi yang lemah ~ Rahmohan Ghandi
Rahsia untuk berjaya ialah menghormati orang lain
Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan
Kecemerlangan sebenar adalah apabila kamu dihentam sehingga bertekuk lutut, tetapi mampu melantun kembali.
Di sebalik keindahan rumah tersergam, disebalik senyum dan tawa, seseorang insan itu mungkin dilanda kepahitan dan kekecewaan yang tidak diketahui orang lain.
Kita patut berkorban supaya orang lain juga merasai kemanisan hidup.
Keruntuhan keluarga telah melahirkan generasi yang lemah ~ Rahmohan Ghandi
Rahsia untuk berjaya ialah menghormati orang lain
Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan
Kecemerlangan sebenar adalah apabila kamu dihentam sehingga bertekuk lutut, tetapi mampu melantun kembali.
Di sebalik keindahan rumah tersergam, disebalik senyum dan tawa, seseorang insan itu mungkin dilanda kepahitan dan kekecewaan yang tidak diketahui orang lain.
Rabu, 08 Juni 2011
Senin, 06 Juni 2011
piso
Piso Surit
Piso dalam bahasa karo sebenarnya berarti pisau dan banyak orang mengira bahwa Piso Surit merupakan nama sejenis pisau khas orang karo. Sebenarnya Piso Surit adalah nama sejenis burung yang suka bernyanyi. Kicau burung ini bila didengar secara seksama sepertinya sedang memanggil-manggil seseorang dan kedengaran sangat menyedihkan.
Tarian Piso Surit adalah tarian yang menggambarkan seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut sangat lama dan menyedihkan dan digambarkan seperti burung Piso Surit yang sedang memanggil-manggil.
Lagu Piso Surit Diciptakan Oleh Djaga Depari salah seorang tokoh masyarakat karo sekaligus komponis nasional pada masa orde lama.
Piso dalam bahasa karo sebenarnya berarti pisau dan banyak orang mengira bahwa Piso Surit merupakan nama sejenis pisau khas orang karo. Sebenarnya Piso Surit adalah nama sejenis burung yang suka bernyanyi. Kicau burung ini bila didengar secara seksama sepertinya sedang memanggil-manggil seseorang dan kedengaran sangat menyedihkan.
Tarian Piso Surit adalah tarian yang menggambarkan seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan kekasihnya. Penantian tersebut sangat lama dan menyedihkan dan digambarkan seperti burung Piso Surit yang sedang memanggil-manggil.
Lagu Piso Surit Diciptakan Oleh Djaga Depari salah seorang tokoh masyarakat karo sekaligus komponis nasional pada masa orde lama.
si godang hatam
Goar ni gondang gonsi Batak Toba
Angka onma goar-goar ni gonsi naung huparguruhon sian angka dongan pargonsi dohot sian angka natua-tua naumboto ruhut ni gonsi
GONDANG NAPITU :
1. Gondang mula-mula
2. Gondang somba-somba
3. Gondang sampur marmeme
4. Gondang didang-didang
5. Sampur marorot
6. Gondang simonang-monang
7. Gondang sitio-tio
Gondang napitu on dipangido hasuhuton ditingki mambuat tua ni gondang.
Mangihuthon hatorangan ni angka natua-tua ndang apala sipangidoon ni suhut gondang hasahatan, Raja panggohi do mangido i.
Gondang tu Mulajadi taringot tu panompa na dihasiangan dohot hajolmaon.
8. Gondang Debata Mulajadi
9. Gondang Debata Guru
10. Gondang Debata Asi-Asi
11. Gondang Mula Jadi
12. Gondang mula horas
13. Gondang mula iang
14. Gondang mula paningaon
15. Gondang mula songti
Gondang pangidoan ni harajaon hagabeon dohot parhorasan
16. Gondang siatur maranak
17. Gondang siatur marboru
18. Gondang siatur marpahompu
19. Gondang siatur marnini marnono
20. Gondang siatur mar ondok-ondok indik-indik
21. Gondang namarhaha maranggi
22. Gondang sibane-bane
23. Gondang saurmatua
24. Gondang saudara
25. Gondang harajaon
26. Gondang satahi saoloan
27. Gondang amana/boruna
28. Gondang parjugia sopipot
29. Gondang paramak sobalon on
30. Gondang parrambuan so ra mahiang
31. Gondang siantan sidabuan siboto buhu ni taon
32. Gondang siapul na tangis sielek na mardandi
33. Gondang sahala pangajari/panuturi
34. Gondang sidas-das boru muli
35. Gondang siapoi anak mangoli
36. Gondang olop-olop
37. Gondang rompulima hotang marulak
38. Gondang mangaliat
39. Gondang sunini ampang naopat
40. Gondang tarsingot tusahala dohot napinarsahalaan ni mula jadi
41. Gondang batara guru (tuhan debata)
42. Gondang bala bulan
43. Gondang debata sori
44. Gondang sori mangaraja
45. Gondang sorba di banua
46. Gondang sibagot ni pohan
47. Godnang sariburaja
48. Gondang siraja biak-biak
49. Gondang puraja bonang-bonang
50. Gondang sijonggi raja pareme
51. Gondang Simarimbulubosi
52. Gondang Singamangaraja
53. Gondang patuan nagari patuan anggi
54. Gondang Sagala raja
55. Gondang Silahisabungan
56. Gondang pagar ni aji
57. Gondang Nairasaon
58. Gondang dung dang soaloon mataniari sosuharon
59. Gondang Raja Buntal
60. Gondang Raja Uti
61. Gondang Raja Mangalambung
62. Gondang sipongki nangolngolan
63. Gondang tuan ni api
64. Gondang sijonggi paok-paok
65. Gondang sijonggi bujur
66. Gondang tuan jori ni tangan
67. Gondang tampar dasar
68. Gondang pangurason
69. Gondang pane nabolon
70. Gondang pusuk buhit
71. Gondang sianjur mula-mula
72. Gondang simanuk-manuk
73. Gondang dolok surungan
74. Gondang dolok tolong
75. Gondang banua holing
76. Gondang naga baling
77. Gondang padoha
78. Gondang taringot boru (naung dianggap dewi)
79. Gondang siboru deak parujar
80. Gondang si boru donda hatahutan
81. Gondang siboru saniang naga dilaut
82. Gondang si boru Naipospos
83. Gondang siboru daeng namora
84. Gondang siboru parmual sitio-tio
85. Gondang siboru pinta maomasan
86. Gondang siboru saroding
87. Gondang siboru parhorasan
88. Gondang siboru pareme
89. Gondang boru nasindar dolok
90. Gondang siboru tumbaga
91. Gondang siboru lopian nauli
92. Gondang sipiso somalim
93. Gondang situan jori ni tangan
94. Gondang siboru tapiomas palangki
Goar-goar ni gondang naposo bulung
95. Gondang siburuk
96. Gondang sibane doli
97. Gondang sitapitola
98. Gondang siboru illa-illa
99. Gondang siboru enggan
100. Gondang siboru sanggul miling-iling
101. Gondang sibunga jambu
102. Gondang pinasa sidung-dungon
103. Gondang sibintang purasa
104. Gondang silote dolok
105. Gondang alit-alit amam jabatan
106. Gondang hata sopisik
107. Gondang parhabang ni siruba
108. Gondang sahali tuginjang sahali tutoru
109. Gondang tohur-tohur ni bajar-bajar langit somatombuk tano somagang-gang
110. Gondang pidong patia raja
111. Gondang pidong imbulu buntal
112. Gondang anduhur titi, anduhur tabu
113. Gondang sipitu dai
114. Gondang ni pargonsi sisia sauduran pulik pulik pandohan.
Goar-goar ni gondang monsak
115. Gondang haro-haro mandailing
116. Gondang silima-lima ni hurlang
117. Gondang siratutuslimapulu
118. Gondang tongging
119. Gondang ni napuran silima sabobohan sisada haroburan
Angka onma goar-goar ni gonsi naung huparguruhon sian angka dongan pargonsi dohot sian angka natua-tua naumboto ruhut ni gonsi
GONDANG NAPITU :
1. Gondang mula-mula
2. Gondang somba-somba
3. Gondang sampur marmeme
4. Gondang didang-didang
5. Sampur marorot
6. Gondang simonang-monang
7. Gondang sitio-tio
Gondang napitu on dipangido hasuhuton ditingki mambuat tua ni gondang.
Mangihuthon hatorangan ni angka natua-tua ndang apala sipangidoon ni suhut gondang hasahatan, Raja panggohi do mangido i.
Gondang tu Mulajadi taringot tu panompa na dihasiangan dohot hajolmaon.
8. Gondang Debata Mulajadi
9. Gondang Debata Guru
10. Gondang Debata Asi-Asi
11. Gondang Mula Jadi
12. Gondang mula horas
13. Gondang mula iang
14. Gondang mula paningaon
15. Gondang mula songti
Gondang pangidoan ni harajaon hagabeon dohot parhorasan
16. Gondang siatur maranak
17. Gondang siatur marboru
18. Gondang siatur marpahompu
19. Gondang siatur marnini marnono
20. Gondang siatur mar ondok-ondok indik-indik
21. Gondang namarhaha maranggi
22. Gondang sibane-bane
23. Gondang saurmatua
24. Gondang saudara
25. Gondang harajaon
26. Gondang satahi saoloan
27. Gondang amana/boruna
28. Gondang parjugia sopipot
29. Gondang paramak sobalon on
30. Gondang parrambuan so ra mahiang
31. Gondang siantan sidabuan siboto buhu ni taon
32. Gondang siapul na tangis sielek na mardandi
33. Gondang sahala pangajari/panuturi
34. Gondang sidas-das boru muli
35. Gondang siapoi anak mangoli
36. Gondang olop-olop
37. Gondang rompulima hotang marulak
38. Gondang mangaliat
39. Gondang sunini ampang naopat
40. Gondang tarsingot tusahala dohot napinarsahalaan ni mula jadi
41. Gondang batara guru (tuhan debata)
42. Gondang bala bulan
43. Gondang debata sori
44. Gondang sori mangaraja
45. Gondang sorba di banua
46. Gondang sibagot ni pohan
47. Godnang sariburaja
48. Gondang siraja biak-biak
49. Gondang puraja bonang-bonang
50. Gondang sijonggi raja pareme
51. Gondang Simarimbulubosi
52. Gondang Singamangaraja
53. Gondang patuan nagari patuan anggi
54. Gondang Sagala raja
55. Gondang Silahisabungan
56. Gondang pagar ni aji
57. Gondang Nairasaon
58. Gondang dung dang soaloon mataniari sosuharon
59. Gondang Raja Buntal
60. Gondang Raja Uti
61. Gondang Raja Mangalambung
62. Gondang sipongki nangolngolan
63. Gondang tuan ni api
64. Gondang sijonggi paok-paok
65. Gondang sijonggi bujur
66. Gondang tuan jori ni tangan
67. Gondang tampar dasar
68. Gondang pangurason
69. Gondang pane nabolon
70. Gondang pusuk buhit
71. Gondang sianjur mula-mula
72. Gondang simanuk-manuk
73. Gondang dolok surungan
74. Gondang dolok tolong
75. Gondang banua holing
76. Gondang naga baling
77. Gondang padoha
78. Gondang taringot boru (naung dianggap dewi)
79. Gondang siboru deak parujar
80. Gondang si boru donda hatahutan
81. Gondang siboru saniang naga dilaut
82. Gondang si boru Naipospos
83. Gondang siboru daeng namora
84. Gondang siboru parmual sitio-tio
85. Gondang siboru pinta maomasan
86. Gondang siboru saroding
87. Gondang siboru parhorasan
88. Gondang siboru pareme
89. Gondang boru nasindar dolok
90. Gondang siboru tumbaga
91. Gondang siboru lopian nauli
92. Gondang sipiso somalim
93. Gondang situan jori ni tangan
94. Gondang siboru tapiomas palangki
Goar-goar ni gondang naposo bulung
95. Gondang siburuk
96. Gondang sibane doli
97. Gondang sitapitola
98. Gondang siboru illa-illa
99. Gondang siboru enggan
100. Gondang siboru sanggul miling-iling
101. Gondang sibunga jambu
102. Gondang pinasa sidung-dungon
103. Gondang sibintang purasa
104. Gondang silote dolok
105. Gondang alit-alit amam jabatan
106. Gondang hata sopisik
107. Gondang parhabang ni siruba
108. Gondang sahali tuginjang sahali tutoru
109. Gondang tohur-tohur ni bajar-bajar langit somatombuk tano somagang-gang
110. Gondang pidong patia raja
111. Gondang pidong imbulu buntal
112. Gondang anduhur titi, anduhur tabu
113. Gondang sipitu dai
114. Gondang ni pargonsi sisia sauduran pulik pulik pandohan.
Goar-goar ni gondang monsak
115. Gondang haro-haro mandailing
116. Gondang silima-lima ni hurlang
117. Gondang siratutuslimapulu
118. Gondang tongging
119. Gondang ni napuran silima sabobohan sisada haroburan
Langganan:
Postingan (Atom)